Selasa, 21 Juli 2009

bUku Vigna radiata (kacang hijau)

BAB I
PENDAHULUAN

1.2 . Latar Belakang Penelitian

Vigna radiata (kacang hijau) merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang cukup penting di Indonesia. Posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah.
Sampai saat ini perhatian masyarakat terhadap Vigna radiata masih kurang. Kurangnya perhatian ini diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya masih rendah. Di samping itu, panen Vigna radiata ini harus dikerjakan beberapa kali. Selain hal tersebut, masyarakat kurang mengetahui manfaat lain dari Vigna radiata ini. Tidak hanya untuk konsumsi semata melainkan dapat dijadikan sumber obat-obatan. 
Peningkatan produksi Vigna radiata dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang produksinya tinggi dan masak serempak, serta peningkatan usaha pasaca panen.
Dari segi agronomis dapat dilakukan dengan tindakan pemupukan NPK dan pengaturan jumlah populasi, jarak tanam, sanitasi, pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Tanaman Vigna radiata diduga berasal dari kawasan India dan telah lama dikenal dan ditanam oleh petani di Indonesia. Vigna radiata memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu :
1. Lebih tahan terhadap kekeringan.
2. Hama dan penyakit relative sedikit.
3. Panen relative cepat, pada umur 55-60 hari.
4. Cara tanam dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pasca panen relative mudah.
5. Kegagalan panen total relatif kecil.
6. Harga jual tinggi dan stabil.
7. Dapat dikonsumsi langsung dengan pengolahan yang mudah.

1.3 . Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tahapan pertumbuhan suatu tanaman khususnya Vigna radiata (kacang hijau). Selain itu dapat melatih keterampilan Mahasiswa dam Mahasiswi mengenai cara menanam suatu tumbuhan dengan baik. 

1.4 . Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu memberi informasi kepada Mahasiswa tentang cara yang baik dalam menanam suatu tanaman budi daya dan juga sebagai sumber informasi ilmiah.







BAB II
 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Taksonomi Tanaman
Vigna radiata (Kacang Hijau ) merupakan salah satu spesies dari familia Fabaceae atau dikenal dengan tanaman polong-polongan. Fabaceae pernah dikenal dengan nama Leguminosae serta Papilionaceae. Nama yang terakhir ini kurang tepat, dan sekarang dipakai sebagai nama salah satu subsukunya. Dalam dunia pertanian tumbuhan anggota suku ini seringkali disebut sebagai tanaman legum (legume). Familia ini memiliki ciri yang khas pada bunganya yaitu berbentuk kupu-kupu, petal berjumlah 5 yang terdiri dari 1 vexillum, 2 alae, dan 2 carina. 

Ket :
1. Bendera
2. Sayap (alae, sepasang)
3. Lunas (carina, melindungi benang sari dan putik).


Klasifikasi Vigna radiata :
Divisio : Magnoliophyta
Clasiss : Magnoliopsida
Subclasiss : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : vigna
Species :Vigna radiata  



Magnoliophyta merupakan tumbuhan yang dulu dikenal dengan angiospermae. Kelompok tumbuhan ini memiliki alat perkembangbiakan berupa bunga. Bunga tersebut memiliki Makrosporofil (daun buah) yang membentuk badan yang disebut putik dan bakal biji didalamnya (tidak tampak), dedangkan mikrosporofil (benang sari) terpisah atau terkumpul pada satu bunga. Pada umumnya bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (calix) dan mahkota (corolla). Tumbuhan Magnoliophyta memiliki akar tunggang dan akar serabut. 
Divisio Magnoliophyta terdiri atas dua kelas yaitu magnoliopsida (dicotiledonae) dan liliopsida (monocotiledonae). Magnoliopsida memiliki 64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species, sedangkan liliopsida mempunyai 19 ordo, 65 familia, dan kurang lebih 50.000 species (Conqruist, 1981: 2). 
Catatan fosil memperlihatkan bahwa angiopermae diperkirakan muncul pada awal periode cretaceous (kurang lebih 130 juta tahun yang lalu). Angispermaae yang hidup pada periode itu diperkirakan mempunyai polen tipe monosculat dan daun berukurna kecil dan sederhana dengan venasi kurang lebih menjla. Ciri polen dan daun seperti itu merupakan ciri salah satu subkelas angispermae, yaitu magnoliidae.
Species Vigna radiata termasuk subkelas Rosidae merupakan dicotiledonae dengan polen binukleat atau kadang-kadang trinukleat. Subkelas Rosidae ini terdiri atas 18 ordo, 114 familia dan anggotanya sekitar 58.000 species. Subkelas ini termasuk subkelas terbesar dari Angiopermae dalam hal jumlah familia dan jumlah species. Ke 18 ordo tersebut adalah Rosales, Fabales, Proteales, Podostemales, Haloragales, Myrtales, Rhizophotales, Cornales, Santanales, Rafflesiales, Cetaltrales, Euphorniales, Rhamnalaes, Linales, Polygalales, Sapindales, Geraniales, dan Apiales. 

2.2. Deskripsi Tanaman 
Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki beberapa nama daerah, seperti artak (Madura), kacang wilis (Bali), buwe (Flores), tibowang cadi (Makassar), Kacang hejo (Sunda). 
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya.cabangnya menyamping pada batang utama, berbentuk bulat, dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua.
 Bunga pada Vigna radiata tipe kupu-kupu, zigomorf (hanya dapat dibagi oleh satu bidang simetri), khas dengan mahkota bunga yang tidak sama bentuknya. Mahkota termodifikasi menjadi tiga bagian: bendera (vexillum), sayap (alae), dan lunas (carina). Bagian lunas melindungi organ seksual benang sari dan putik. Karena terlindungi inilah tumbuhan kacang-kacangan biasanya merupakan tumbuhan berpenyerbukan sendiri.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, Bunga biasanya tunggal, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Buah kacang hijau merupakan polong bulat memanjang antara 6-15 cm. Warna buahnya hijau ketika masih muda dan ungu tua setelah cukup tua. Di dalam setiap buah terdapat 5-10 biji kacang hijau. Biji tersebut ada yang mengkilap dan ada pula yang kusam, tergantung jenisnya. 
Biji kacang hijau berbentuk bulat atau lonjong, umumnya berwarna hijau, tetapi ada juga yang berwarna kuning, coklat atau berbintik-bintik hitam. Dua jenis kacang hijau yang paling terkenal adalah golden gram dan green gram. Golden gram merupakan kacang hijau yang berwarna keemasan.





2.3. Habitat Tanaman
Vigna radiata (Kacang hijau) merupakan tanaman `musim hangat` dan akan tumbuh di dalam rata-rata rentang suhu sekitar 20-40 ° C, suhu optimum antara 28- 30 ° C. Oleh karena itu, tanaman ini dapat tumbuh di musim panas dan musim gugur di daerah hangat, subtropis dan pada ketinggian di bawah 2000 m di daerah tropis. 
2.4. Distribusi Tanaman
Asal dan persebaran geografis Vigna radiata (kacang hijau) berasal dari India atau daerah Indo-Burma. Kacang ini tersebar pada awal zaman ke hampir semua Negara-Negara Asia. Kendati kacang ini telah tersebar luas, kacang hijau tidak pernah menjadi suatu hasil panen komersil utama di luar Asia. Di kebanyakan negara-negara Asia Tenggara, kacang hijau tergolong di antara tiga kacang polong butir terpenting.

2.5. Manfaat dan Khasiat Tanaman
  Kandungan Vigna radiata 

Vigna radiata atau yang kita kenal dengan nama kacang hijau , yang sering kita konsumsi dalam kehidupan sehari-hari ternyata kaya karbohidrat dan protein, tapi rendah lemak. Kandungan Vigna radiata ini diantaranya protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin B1, dan vitamin B2. 
Protein Vigna radiata kaya akan asam amino leusin, arginin, isoleusin, valin dan lisin. Kualitas protein Vigna radiata seperti halnya kacang-kacangan yang lain dibatasi oleh kandungan asam amino bersulfur seperti metionin dan sistein. 
Kendati demikian, dibandingkan jenis kacang lainnya, kandungan metionin dan sistein pada Vigna radiata masih relatif lebih tinggi. Keseimbangan asam amino pada Vigna radiata mirip dan sebanding dengan kedelai. 
Kandungan lemak dalam Vigna radiata relatif sedikit (1-1,2 persen). Keadaan ini menguntungkan, sebab dengan kandungan lemak yang rendah, Vigna radiata dapat disimpan lebih lama dibandingkan kacang-kacangan lainnya.
Kebutuhan Vitamin B1 terutama untuk mereka yang bekerja lebih banyak menggunakan tenaga (energi) antara lain : olahragawan, anak-anak dalam masa pertumbuhan. Juga ibu hamil dan menyusui sangat membutuhkan Vigna radiata karena kandungan Vitamin B1 dalam ASI sangat bergantung pada ada tidaknya Vitamin B1 dalam makanan yang dikonsumsi ibu.
Kandungan Vitamin B2 sangat bermanfaat bagi kesehatan karena dapat membantu penyerapan protein dalam tubuh. Selain itu juga berfungsi untuk membantu pertumbuhan badan sebagaimana Vitamin B1.

  Khasiat Vigna radiata 
Selain sebagai sumber makanan, Vigna radiata ini memiliki khasiat, diantaranya :
1. Vitamin B2 yang terkandung pada Vigna radiata dapat membantu penyerapan protein di dalam tubuh. Antioksidan yang ada di Vigna radiata sangat baik untuk mencegah penuaan dini dan mencegah penyebaran sel kanker, dan tentu saja kandungan vitamin E-nya membantu meningkatkan kesuburan.
2. Meningkatkan kesuburan pasangan suami istri.
3. Dapat mengobati beberapa penyakit seperti bisul, sakit perut, biang keringat anak-anak, rambut rontok, mag, varises, dan demam. 
  Resep untuk mengobati penyakit bisul : Rebus 50 gram kacang merah kecil dengan 50 gram Vigna radiata (kacang hijau), 50 gram kacang hitam dan 2 ruas jahe. Semua bahan, kecuali jahe, direbus. Jahe direbus tersendiri dan hasil rebusan jahe dicampurkan ke rebusan kacang-kacangan tadi. Lalu minum teratur. Namun, ramuan ini hanya untuk bisul yang belum matang. Kalau bisul sudah matang, harus ditambahkan lagi madu.
  Resep untuk mengobati sakit perut : Rebus 60 gram Vigna radiata (kacang hijau) tambahkan 15 biji merica, 3 gram kayu manis, 3 gram pala, 3 gram kapulaga, 3 gram cengkih, dan 2 ruas jahe. Semua bahan direbus dengan air 1 liter. Panaskan terus sampai menjadi larutan sebanyak 1/2 liter, lalu minum teratur.
  Resep untuk mengobati biang keringat pada anak-anak : Rebus 60 gram Vigna radiata (kacang hijau) yang sudah dijadikan bubuk dulu, lalu tambahkan 50 gram tanaman krokot, rebus dengan air secukupnya. Setelah matang, saring, lalu minumkan 3 kali sehari.
  Resep untuk mengobati rambut rontok : Vigna radiata (kacang hijau) direbus dengan 1 gelas air. Perhatikan saat merebus jangan sampai kacangnya pecah. Jadi setelah tampak agak matang, tetapi tidak pecah, segera angkat. Setelah dingin, air rebusan Vigna radiata (kacang hijau) ini digunakan untuk membasahi kulit kepala sembari dipijit-pijit beberapa lama. Biarkan kering, baru keramas.
  Resep untuk mengobati Mag : 1/4 kg Vigna radiata (kacang hijau) dijemur sampai kering lalu tumbuk sampai halus. Setelah itu ambil 1 sendok makan bubuk Vigna radiata (kacang hijau), lalu seduh dengan air hangat secukupnya, minum teratur.
  Resep untuk mengobati Varises : 1 genggam Vigna radiata (kacang hijau) direbus dengan 2 gelas air. Biarkan sampai airnya susut sebanyak 1 gelas. Minum rebusan ini 2 kali sehari, pagi dan menjelang tidur. Selain itu, saat akan tidur, angkat kaki dan tempatkan di tempat yang lebih tinggi dari kepala, diamkan selama 10 menit, lakukan dengan rajin sembari minum rebusan Vigna radiata (kacang hijau).
  Resep untuk mengobati Demam pada bayi : Berikan 1 gelas air rebusan Vigna radiata (kacang hijau) ditambah 1 sendok makan madu untuk bayi yang terserang demam.


 2.6. Budi daya Tanaman
Untuk budi daya Vigna radiata (kacang hijau) perlu diperhatikan beberapa hal :
  Syarat Tumbuh
1. Tanah : tekstur liat berlempung banyak mengandung bahan organik, aerasi dan drainase yang baik, Struktur tanah gembur, Ph 5,8 7,0 optimal 6,7.
2. Iklim : Curah hujan optimal 50 - 200 mm/bln, temperatur 25o - 27o C dengan kelembaban udara 50 - 80% dan cukup mendapat sinar matahari.


  Teknologi Budidaya
1. Benih 
Varietas Umur (hari) Sifat khusus
Murai 63 Tahan penyakit bercak daun
Perkutut 60 Tahan penyakit embun tepung, Agak tahan penyakit bercak daun
Kenari 60-65 Agak tahan penyakit bercak daun : Toleran penyakit karat
Sriri 60-65 Toleran penyakit embun tepung

2. Pengelolaan Tanah 
• Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak dilakukan pengolahan tanah (TOT). Penyiapan lahan yang baik dilakukan sebelum tanam.
• Pada tanah bertekstur ringan tidak perlu dilakukan pengolahan tanah.
• Pada lahan kering (tegalan) pengolahan tanah dilakukan intensif dibersihkan dari rumput, dicangkul hingga gembur (untuk tanah tegalan yang berat pembajakan dilakukan sedalam 15-20 cm), dibuat petakan 3-4 m.
• Tanah tegalan bekas tanaman jagung, kedelai atau padi gogo perlu pengolahan tanah minimal.
• Pemberian mulsa jerami sekitar 5 ton/ha agar dapat menekan pertumbuhan gulma, mencegah penguapan air dan perbaikan struktur tanah.

3. Penanaman
 Waktu Tanam : Pada lahan sawah tanaman kacang hijau ditanam pada musim kemarau setelah padi. Sedangkan dilahan tegalan dilakukan pada awal musim hujan.
 Cara Tanam : Benih ditanam dengan cara tugal, dengan jarak 40 cm x 10 cm atau 40 cm x 15 cm, tiap lubang diisi 2 biji.
4. Pemupukan 
• Pada lahan sawah bekas tanaman padi tidak perlu dilakukan pemupukan.
• Pada lahan kering diperlukan pemupukan dengan NPK.
• Pada tanah yang kurang subur dilakukan pemupukan 45 kg Urea + 45 - 90 kg TSP + 50 kg KCL/ha.
• Penambahan pupuk organik seperti pupuk kompos, pupuk kandang dapat meningkat kapasitas menahan air didalam tanah.
5. Pengairan : Tanaman kacang hijau relatif tahan kering, namun tetap memerlukan pengairan terutama pada periode kritis pada waktu perkecambahan, menjelang berbungan dan pembentukan polong.
6. Penyiangan : Penyiangan dilakukan seawal mungkin karena kacang hijau tidak tahan bersaing dengan gulma. Penyiangan dilakukan 2 kali pada umur 2 dan 4 minggu.
7. Pengendalian hama dan penyakit
 Hama 
• Hama yang sering menyerang adalah Agromyza phaseolli (lalat kacang) Meruca testualitis, Spidoptera sp, Plusia chalsites (ulat) dan kutu trips.
• Pengendalian hama dilakukan dengan menggunakan varietas unggul yang tahan hama penyakit.
 Penyakit
• Penyakit kacang hijau yang sering ditemui antara lain Scierotium rolfsii, Cercospora Canescens (bercak daun).

  Panen dan Pasca panen
1. Panen : Kacang hijau dipanen sesuai dengan umur varietas, Tanda-tanda lain bahwa kacang hijau telah siap untuk di panen adalah berubahnya warna polong dari hijau menjadi hitam atau coklat dan kering. kesatu dan ke dua 3-5 hari.
2. Pasca Panen : Pengeringan polong dilakukan selama 2-3 hari dibawah sinar matahari. 





BAB III 
METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Waktu : 16-29 April 2009
Tempat : jln.cilimus. Bandung 
3.2. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
 Pot berukuran kecil
 Tanah sebagai medium tumbuh
 Biji Vigna radiata (kacang hijau)
 Air
 Penggaris, untuk mengukur panjang tanaman.

3.3. Metode Perlakuan
Dalam penelitian ini, ditentukan varibel-variabel sebagai berikut :
 Variabel bebas : jumlah biji, sinar matahari, suhu.
 Variabel terikat : Pertumbuhan dan panjang tanaman Vigna radiata 
Biji Vigna radiata tersebut ditanam dalam pot yang sudah beriisi tanah. Sebelumnya biji tersebut direndam dalam air selama kurang lebih 2 jam. Biji yang baik dapat ditandai dengan tenggelamnya biji pada saat perendaman. Dalam penelitian ini digunakan 4 buah pot kecil, masing-masing pot berisi 10 biji. Ke empat pot tersebut ditempatkan pada tempat yang mudah terkena cahaya matahari. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari. Pengamatan dilakukan setiap hari dengan cara mengukur panjang tanaman hingga tumbuhnya daun.










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
Tabel Analisa Perkecambahan Dan Pertumbuhan :
No. Gambar Keterangan
1. 
Setelah 2 hari penanaman benih, terlihat biji sudah mulai berkecambah, ukurannya ± 0,5 cm.
2. 
Hari ke-3, kecambah sudah mulai menancapkan akarnya pada substrat (tanah), ukuran kecambah ± 4 cm.
3. 

 Hari ke-4, tanaman sudah mulai panjang dengan ukuran ±7 cm. Tanaman yang diukur adalah tanaman yang paling panjang pada pot tersebut.
4. 
 Hari ke-5, rata-rata ukuran tanaman ± 10 cm.
5. 
Hari ke-6, tanaman sudah mulai mengeluarkan daun pertama dari kotiledonnya, ukuran tanaman ± 15 cm
6. 
Pada hari ke-7, daun sudah kelihatan jelas dan mengarah ke atas ukuran kecambah 18 cm. 
7. 
Hari ke-8, terlihat batang tanaman sudah mulai membesar dati ukuran batang sebelumnya, daun terlihat mulai melebar, panjang tanaman ± 23 cm. 
8. 
 Pada Hari ke-9, tanaman sudah cukup panjang, ukuran tanaman lebih dari 27 cm. 
9. 
Setelah tanaman dipindahkan, beberapa hari kemudian tumbuh daun. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling.
10. 
Setelah ± 2 minggu pengamatan, terlihat tanaman sudah mulai berbunga, bunga tersebut keluar dari batang. Namun bunganya masih kuncup. 





4.2. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melihat perkembangan tanaman mualai dari perkecambahan. Pada penelitian ini digunakan biji Vigna radiata (Kacang hijau). Untuk melihat pertumbuhannya, biji kacang hijau tersebut ditanam pada pot dengan menggunakan substrat alami yakni tanah. Sebelum biji tersebut ditanam, biji direndam terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan biji yang bagus, yakni dipilih biji yang tenggelam. 
Pada awal penanaman, pot-pot tersebut ditempatkan pada tempat yang mudah terkena cahaya matahari. Dan dilakukan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore). 4 hari kemudian, tanaman tersebut kurang mendapat cahaya matahari (kondisi hujan) sehingga pertumbuhan tanaman lebih ke arah memanjang. Namun beberapa hari kemudian, pertumbuhannya cukup bagus yakni pertumbuhan daunnya dari hijau muda menjadi hijau pekat. Setelah ± 9 hari penanaman, warna daun mulai terlihat agak kusam dan tidak sama besar, selain itu batang tanaman tidak memperlihatkan pertumbuhan, hal ini dimungkinkan karena nutrisi tanah pada pot tersebut berkurang. Akhirnya untuk menanggulangi hal tersebut, tanaman dipindakhan ke pot yang berbeda agar pertumbuhannya maksimal. 
Dari hasil pengamatan di atas, dapat diketahui bahwa tanaman kacang hijau memerlukan waktu perkecambahan ± 3 hari setelah penanaman. Perkecambahan pada kacang hijau ini termasuk dalam perkecambahan epigeal. Pada perkecambahan epigeal ini, hipokotil tumbuh memanjang akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Dari hasil pengamatan, terlihat tanaman mulai berdaun pada hari ke-6, dan daun trifoliate (terdiri dari tiga helaian) terlihat setelah penanaman lebih dari 1 minggu. Setelah ± 2 minggu penanaman, tumbuh bunga dari batang tanaman.













BAB V 
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Vigna radiata (Kacang hijau) merupakan salah satu familia Fabaceae yang memiliki daun trifoliate dan bunga tipe kupu-kupu, selain itu dapat dijadikan sumber obat terutama bijinya. Pertumbuhannya mulai dari kecambah dalam waktu 3 hari, daun trifoliate terlihat setelah >1 minggu penanaman, tumbuhnya bunga setelah ± 2 minggu penanaman. 
5.2. Saran
Untuk penelitian selanjutnya, dalam penanaman suatu tumbuhan sebaiknya menggunakan pupuk agar tumbuhan tersebut tumbuh maksimal. Perlakuan dan kondisi penanaman juga harus diperhatikan. 















DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen. 2009. Petunjuk Praktikum Botani Phanerogamae. Bandung.Jurusan Pendidikan Biologi UPI. 
[Online]Tersedia: http://www.proseanet.org/prohati4/printer.php?photoid=328[23 Mei 2009]
[Online]Tersedia: http://www.geocities.com/RainForest/Canopy/8087/distribusi.htm[30 Mei 2009]
[Online]Tersedia: http://erabaru.or.id/20081017160/kecambah-kacang-hijau-punya-nilai-gizi-tinggi.html[30 Mei 2009]
[Online]Tersedia: http://racik.wordpress.com/2007/04/07/kacang-hijau sembuhkan-berbagai-penyakit/[3 Mei 2009]
[Online]Tersedia: http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/08/dasar-agronomi-kacang-hijau.html[23 Mei 2009]
[Online]Tersedia: http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/02/kacang-hijau.html[23 Mei 2009]
[Online]Tersedia: http://sarikedelai.blogspot.com/2009/03/kandungan-dan-khasiat-kacang-hijau.html[31 Mei 2009]




Thauhidayatul Hidayah, Mahasiswi yang sedang mengenyam pendidikan di “kota kembang”,,,Jawa Barat,,tepatnya di UPI (Universitas Pendidikan Indonesia)_biasanya diplesetin Universitas Paling Indah,,heee....
 Angkatan 2007_lahir di Lombok 21 tahun silam.
Sebelumnya penulis menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Mataram, SMP Negeri 15 Mataram, dan SD Tanjung.Lombok Barat. Sekarang aktif di ICT Merdeka Bandung.
Motto “Berjalanlah sesuai tujuan hidup”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar