Selasa, 21 Juli 2009

anaLisis dampak liNgkungan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN 
Sejauh ini pembangunan taman kota di berbagai daerah, hanya diperhatikan dari satu aspek saja yakni aspek keindahan, tanpa memperhatikan dampak yang akan terjadi dari aspek-aspek lain seperti aspek ekonomi, sosial dan ekologi bahkan dari aspek fungsi taman itu sendiri. 

Seperti yang kita tahu, bahwa dalam suatu pembangunan harus diperhatikan dampaknya terhadap lingkungan, begitu juga sebaliknya harus diperhatikan dampak lingkungan terhadap pembangunan itu sendiri. Dalam hal pembangunan perlu diperhitungkan dampak ekologi, karena dari hal ini dapat mengukur keberhasilah suatu daerah dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Semakin minim dampak ekologi, maka semakin siap daerah tersebut untuk menghasilkan pembangunan berkelanjutan, dimana pembangunan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia diharapkan tidak membahayakan keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. (Pearman, et al., 1996).

Beragam langkah dilakukan Dinas Pertamanan Kota Mataram untuk menjaga keindahan kota. Sebagai ibu kota provinsi, pembangunan di kota Mataram menghasilkan suatu potensi besar di bidang pariwisata. Kota Mataram dapat mengambil peluang mengembangkan wisata MICE (Metting, Incentive, Convention, and Exhibition). Namun hal ini belum dimanfaatkan dengan maksimal karena minimnya promosi aset dan potensi wisata. (H Ahyar Abduh, 2008). Kondisi ini membuat pariwisata Mataram bergerak lambat. 

Sejauh ini, MICE sudah digarap oleh beberapa kota di Indonesia. MICE merupakan salah satu andalan pariwisata di beberapa negara maju. Dunia MICE merupakan salah satu dunia bisnis yang menjanjikan.

Di kota Mataram, salah satu pembangunan yang sedang dikembangkan adalah pembangunan taman kota Udayana.

 Dilihat dari segi fungsi, bahwa taman kota tersebut berfungsi sebagai tempat rekreasi namun fungsi tersebut kurang maksimal. Hal ini karena kurangnya pengawasan Pemda setempat terhadap keberadaan taman tersebut. Jalan disekitar taman dijadikan sebagai tempat sirkuit balap motor oleh para pemuda, hal ini menjadi salah satu ketakutan masyarakat yang akan berekreasi di taman itu, karena kerap terjadi kecelakaan akibat sirkuit tersebut.

Dari berbagai fenomena yang terjadi atas, menjadi salah satu hal yang mendasari penulisan makalah ini. Bahwa dalam pembangunan dalam suatu daerah, harus diperhatikan dari aspek lingkungan, dan aspek yang lain guna mengwujudkan tujuan pembangunan yakni agar masyarakat dapat merasakan langsung manfaat pembangunan. Selain itu, pembangunan dapat dikembangkan menjadi suatu aset daerah misalnya sebagi salah satu pariwisata kuliner daerah.

1.2 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dampak pembangunan Taman Kota Udayana untuk pengembangan pariwisata di kota Mataram.

1.3 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana dampak sosial, budaya, ekonomi , dan ekologi pembangunan Taman Kota Udayana terhadap pengembangan pariwisata di kota Mataram ?

1.4 MANFAAT PENULISAN
Penulisan makalah ini dapat dijadikan sebagai alah satu sumber informasi mengenai lokasi pariwisata daerah khususnya di kota Mataram. Selain itu makalah ini dapat digunakan oleh Pemda setempat sebagai bahan pertimbangan untuk mengoptimalkan potensi daerah yang dimiliki.

1.5 METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian terhadap pembangunan Taman Kota Udayana ini dilakukan di kota Mataram pada bulan Mei dan Juni. Metode yang dilakukan selain pengalaman sendiri adalah dengan wawancara memalui via telphon dan browsing internet.

















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 SEJARAH PULAU LOMBOK
Pulau Lombok yang memiliki luas 473.780 ha. Lombok (penduduk pada tahun 1990: 2.403.025) adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih bulat bentuknya dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Pulau ini luasnya adalah 4.725 km (sedikit lebih kecil daripada Bali). Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram, sekaligus sebagai ibukota provinsi. 

Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 3 kabupaten dan 1 kota: 
 Kotamadya Mataram dengan ibukota Mataram
 Kabupaten Lombok Barat dengan ibukota Gerung
 Kabupaten Lombok Tengah dengan ibukota Praya
 Kabupaten Lombok Timur dengan ibukota Selong

Pada awal abad ke-17, Kerajaan Karangasem dari Bali berhasil menanamkan pengaruhnya di wilayah barat Pulau Lombok dan pada tahun 1750 seluruh wilayah PulauLombok berhasil dikuasai kerajaan Hindu dari Bali itu. Dengan dikuasainya Pulau Lombok oleh Bali, maka orang-orang Bali berdatangan ke Lombok sekaligus membawa serta kebudayaan mereka ke Lombok. Namun pertentangan di antara keluarga kerajaan menyebabkan kekuasaan di Lombok terpecah menjadi empat kerajaan kecil. Pada tahun 1838, Kerajaan Mataram dari Jawa berhasil menguasai Lombok dan juga kemudian menaklukkan Kerajaan Karangasem di Bali. Mataram kemudian menyatukan Lombok dengan Karangasem di bawah kekuasaannya.










Gambar : peta pulau Lombok

2.2 KOTA MATARAM
Kota Mataram merupakan ibukota Propinsi Nusa Tenggara Barat, sekaligus ibukota Pemerintah Kota Mataram yang terdiri dari tiga kecamatan, yaitu kecamatan Ampenan, kecamatan Mataram dan kecamatan Cakranegara.

Jumlah penduduk berdasarkan resgistrasi penduduk tahun 2001 jumlah penduduk Kota Mataram sebesar 320.284 jiwa terdiri dari laki-laki 159.173 jiwa dan perempuan 161.111 jiwa dengan ratio penduduk 98,79 %.

Secara geografis Kota Mataram terletak pada posisi 116’04’116’10’ Bujur Timur dan,08’33-08’38’ lintang Selatan dengan batas-batas wilayah:
Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat
Sebelah Barat : Selat Lombok.

Visi dan misi Kota Mataram
VISI : Mewujudkan Kota Mataram yang Ibadah Maju dan Religius.
MISI :
  Menggelorakan semangat “Kota IBADAH yang Maju dan Religius” yang dijiwai oleh nilai-nilai agama dan budaya.
  Melestarikan dan meningkatkan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibnas).
  Memberdayakan Ekonomi Rakyat dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
  Meningkatkan kualitas SDM serta menggali dan memanfaatkan potensi SDA berdasarkan prinsip kelestarian lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development).
  Memantapkan koordinasi dan kemiteraan.
  Meningkatkan pembangunan, pemeliharaan dan pengembangan fasilitas-fasilitas public.
  Meningkatkan upaya penanggulangan masalah-masalah sosial.

2.2 TAMAN KOTA UDAYANA
Taman ini terdapat di kota Mataram. Dinamakan Taman udayana karena terletak di jalan Udayana. Taman ini juga dikenal dengan sebutan Taman Bumi Gora. Taman ini berukuran cukup luas sekitar 210 x 25 meter di barat Jalan Udayana, Pemkot Mataram sudah mengalokasikan lahan itu khusus untuk taman rekreasi dan olahraga. Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram telah mencanangkan kawasan Udayana sebagai pusat wisata kulinernya Kota Mataram.

Taman Udayana ini mudah ditemukan karena letaknya yang strategis yakni berada dijalan Udayana. Jalan ini merupakan jalan utama masuk ke kota Mataram dari bandara Selaparang. Jalan tersebut dibagi menjadi 2 arah sehingga memudahkan lalu lintas kendaraan. Pembenahan yang telah dilakukan untuk taman ini dapat berupa pemasangan lampu-lampu jalan yang bersifat artistik, pembuatan tugu jalan, penanaman pohon-pohon muda untuk mengganti tanaman yang sudah tua, dan pembutan kolam ikan untuk menambah keindahan taman tersebut. 

Di taman ini juga terdapat batu berukuran besar yang berdiameter ± 2 meter, batu tersebut ditempatkan pada ketinggian ± 7 meter. Keberadaan batu ini dinyatakan ada sejak pemerintahan raja Mataram.
Selain itu, di taman tersebut tersedia berbagai fasilitas yang berupa :
  fasilias bermain anak-anak, seperti perosotan, uji ketangkasan, ayunan, keseimbangan, komedi putar bak TK.
  Tempat ibadah, musholla yang dibangun berukuran 4x4 meter ini dapat memenuhi kebutuhan pengunjung.
  Fasilitas bermain sketter dan juggling. Fasilitas ini diberikan untuk mengasah minat dan hobi para pemuda.
  Tempat parkir kendaraan yang tersedia cukup luas dengan petugas keamanan, ini memberikan kenyamanan untuk para pengunjung sehingga mereka tidak takut kehilangan.

Taman ini tidak hanya dikunjungi oleh masyarakat sekitar, namun dikunjungi juga oleh masyarakat dari luar daerah. Para pengunjung yang datang tidak hanya menikmati keindahan dan kenyamanan taman saja namun mereka dapat menikmati makanan khas Narmada yang dijual disana, yakni terkenal dengan makanan sate bulayak dan makanan khas Lombok yaitu plecing kangkung (Lombok Post, 2009). 

2.3 FUNGSI TAMAN KOTA
Taman kota tidak hanya berfungsi untuk menambah keindahan kota saja, namun memiliki fungsi-fungsi lain. (Anomim, 2008) yakni sebagai berikut :
1. Mengurangi karbondoiksida dan hidrokarbon akibat polusi udara, sehingga masyarakat sekitar dapat menghirup udara sehat.
2. Memperbaiki salinitas air tanah dengan adanya tanaman yang ditanam.
3. taman-taman kota ini memberikan indikasi dapat menciptakan iklim memadai yang dapat menunjang kehidupan makhluk hidup lainnya.
4. Menjadi salah satu fasilitas penting untuk rekreasi masyarakat.

2.4 ACUAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA MATARAM
Pembangunan dan pengembangan aset daerah untuk dijadikan salah satu tempat pariwisata, pemerintah kota Mataram mengacu pada :
Peraturan daerah Nomor 14 Tahun 2000 tentang kewenangan kota Mataram sebagai daerah otonom.
Untuk memelihara lingkungan hidup dengan baik, kota Mataram mengacu pada :
UNDANG-UNDANG TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
3. Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan;
6. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup
untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lain;

BAB V
PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP
Pasal 15
(1) Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
(2) Ketentuan tentang rencana usaha dan/atau kegiatan yang
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), serta tata cara penyusunan dan
penilaian analisis mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.
Sedangkan untuk menanggulangi adanya kerusakan fasilitas umum oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, pemerintah kota Mataram mengacu pada :
UNDANG-UNDANG TENTANG PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Pasal 34
(1) Setiap perbuatan melanggar hukum berupa pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan kerugian pada orang
lain atau lingkungan hidup, mewajibkan penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan untuk membayar ganti rugi dan/atau melakukan
tindakan tertentu.







BAB III
PEMBAHASAN

3.1 ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN TAMAN KOTA UDAYANA
Agar pembangunan dapat berfungsi dengan baik maka harus di analisis dampak yang akan ditimbulkannya. Pembangunan juga harus sesuai dengan kebijakan lingkungan hidup secara nasional yang merupakan alah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan suatu good govermance (pemerintahan yang baik). Sehingga hal ini dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dan pembangunan tersebut dapat memberikan hal yang positif bagi masyarakat sekitar. Begitu juga dengan adanya pembangunan taman-taman kota secara prinsip termasuk fasilitas umum yang dapat diakses oleh siapapun warga kota tanpa membayar uang sepeserpun. Oleh karena itu taman kota yang bagus adalah taman kota yang mampu mengakomodasi berbagai kegiatan (fungsí) pengguna serta dapat digunakan oleh siapa saja (berbagai kelompok umur, jenis kelamin, dan tingkat sosial) termasuk para penyandang cacat. Untuk bisa menjaga kualitas taman kota tidak saja dibutuhkan pemeliharaan taman yang baik, namun pendekatan harus juga dilakukan sejak perencanaan dan perancangan taman.
Dalam perencanaan dan perancangan taman kota, prinsip-prinsip fungsi publik harus diakomodasikan dalam desain. Agar tidak terjadi konflik dalam penggunaan taman diperlukan zonasi. Zonasi dalam bahasa ‘awam’ berarti menentukan suatu area tertentu pada taman yang diperuntukkan bagi kegiatan tertentu ataupun bagi kelompok pengunjung tertentu. Semakin intensif penggunaan suatu area oleh pengunjung maka semakin membutuhkan perhatian dalam hal pemeliharaan untuk menjaga kualitas taman. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah intensitas penggunaan, semakin sedikit upaya pemeliharaan yang dilakukan
Adapun analisis dampak pembangunan Taman Kota Udayana adalah sebagai berikut. 
  Dampak Ekonomi, dari aspek ekonomi, pembangunan Taman Kota Udayana ini dapat memberikan dampak yang positif berupa :
1. Meningkatkan pendapatan Pemda setempat. 
2. Meningkatkan pendapatan penduduk khususnya petugas kebersihan dan PKL. Pemda kota Mataram sudah mengalokasikan tempat untuk PKL sehingga tidak mengganggu kenyamanan taman dan lalu lintas. 

  Dampak Sosial Dan Budaya, dari aspek sosial dan budaya, pembangunan taman ini memberikan hal yang positif, yakni :
1. Mengingatkan tentang sejarah terbentuknya suatu daerah. Dengan keberadaan batu besar di taman ini, mengikatkan kita bahwa pada zaman dulu pernah ada kerajaan yang memerintah di daerah Nusa Tenggara Barat, khususnya di pulau Lombok.
2. Sebagai tempat rekreasi, tidak hanya masyarakat setempat melainkan juga masyarakat luar daerah, hal ini didukung oleh tersedianya makanan khas Narmada yaitu sate bulayak dan makanan khas Lombok yaitu plecing kangkung.
3. Memudahkan transportasi karena merupakan jalan utama dari bandara Selaparang menuju kota mataram.
4. Tersedianya sarana dan prasarana memadai seperti mushola, fasilitas bermain anak-anak, tempat bermain skatter, Juggling. 
Pembangunan taman kota ini juga membawa dampak negatif terhadap sosial dan budaya di daerah tersebut, dampaknya dapat berupa : 
1. Terjadi persaingan antar club motor yang berkumpul. Disepanjang jalan Udayana, sering kali digunakan sebagai tempat nongkrong anak muda. Tterdapat perkumpulan-perkumpulan (club) sesuai dengan merk sepeda motor yang dimiliki masing-masing, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya persaingan antar club.
2. Sering terjadi kecelakaan karena kerap kali digunakan sebagai tempat balapan atau latihan Sirkuit balap motor.
3. Terjadi kemacatan (khususnya pada tahun baru dan konvoi club motor). Pada acara menyambut tahun baru, taman ini dimeriahkan dengan kembang api serta tiupan terompet. Dengan ratusan kendaraan berjejer di sepanjang jalan Udayana. 
4. Kurangnya keamanan pada malam hari sehingga sebagian fasilitas rusak akibat adanya oknum yang tidak bertanggungjawab.

  Dampak ekologi, dikaji dari aspek akologi sendiri, pembangunan taman ini dapat berdampak positif maupun membawa nampak negatif. Dampak positif dapat dijadikan sebagai paru-paru kota karena penanaman berbagai jenis tumbuhan dan membantu memperbaiki salinitas air tanah. Sedangkan dampak yang kurang baik yaitu barkurangnya lahan pertanian yang dulunya sawah dan kebun, sehingga masyarakat sekitar kekurangan sumber pendapatan.


3.2 SOLUSI PENANGGULANAN DAMPAK PEMBANGUNAN TAMAN KOTA UDAYANA
Untuk menanggulangi berbagai dampak dari pembangunan taman kota Udayana ini, Pemda setempat telah melakukan beberapa hal antara lain :
 Untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan Udayana akibat balap motor, pemda setempat mengalokasikan lahan seluas sekitar 5.500 m2 atau lebih dari lima hektare untuk meningkatkan sirkuit bertaraf nasional. Pembangunan sirkuit di Selagalas dengan memanfaatkan bekas lapangan balapan kuda, bertujuan menyalurkan bakat atlet balap motor, karena selama ini atlet tidak memiliki sirkuit sehingga melakukan balapan dijalan raya. Hal ini dilakukan oleh Pemda agar jalan disekitar taman menjadi aman sehingga taman tersebut dapat dijadikan salah satu tempat pariwisata yang cukup terkenal.
 Meningkatkan kesiagaan petugas keamanan dalam menertibkan club motor, sehingga tidak meresahkan pengunjung yang lainnya.
 Pemda setempat harus membuat peraturan yang tegas terhadap oknum yang merusak fasilitas umum di taman tersebut.
 Untuk mengatasi masalah warga yang kehilangan sebagian lahan pertaniannya, Pemda telah memberikan ganti rugi seharga lahan yang digunakan, serta mengacu pada peraturan daerah yang sudah ada. (Anomin 2, 2008).





















BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Dari hasil observasi yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pembangunan taman kota Udayana yang terletak di Kota Mataram banyak memberikan dampak positif sehingga taman ini dapat dijadikan salah satu tempat pariwisata yang cukup terkenal. Pemanfaatan taman ini dioptimalkan dengan adanya ketegasan Pemda dalam meminimkan berbagai hal yang kurang mendukung dari rencana daerah tentang fungsi pembangunan taman kota itu sendiri.

4.2 SARAN
Saran yang diberikan untuk berbagai pihak yang terkait dengan pembangunan, yakni :
  Untuk pemda setempat, optimalkan aset daerah yang dimiliki, karena hal ini dapat dijadikan sebagai suatu pembangunan yang berkelanjutan.
  Sarana dan prasarana yang ada harus dijaga dengan baik, dan fasilitas yang belum ada perlu dibenahi lagi sehingga memperlihatkan tata kota yang baik.
  Untuk observasi lebih lanjut, perlu adanya data-data yang akurat untuk menunjang pembangunan yang efisien dari berbagai aspek.







DAFTAR PUSTAKA

[Online]Tersedia:http://www.studiolanskap.or.id/kolomkita/m- baskara/taman-kota-gelas-kristal-pajangan.html [13 juni 2009]

[Online]Tersedia : http://kantorpde.blogspot.com/ [13 Juni 2009]
[Online]Tersedia : http://beritadaerah.com/news.php?pg=berita_bali&id=9387&sub=column&page=1 [13 Juni 2009]

[Online]Tersedia : http://kulinerkita.multiply.com/reviews/item/492 [13 Juni 2009]

[Online]Tersedia : http://www.mataramkota.go.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=64 [13 Juni 2009]

[Online]Tersedia: http://www.sasak.org/berita/ekonomi/589-vendor-enggan-pakai-tower-bersama-.html [13 Juni 2009]

[Online] Tersedia http://lomboknews.com/2009/04/30/menteri-esdm-mulai-pemancangan-tiang-pertama-pltu-taman-jeranjang/ [13 Juni 2009]

[Online] Tersedia http://antaramataram.com/berita/?rubrik=5&id=287 [13 Juni 2009]

[Online]Tersedia : http://lombokcommunity.blogspot.com/2008_09_07_archive.html [13 Juni 2009]

[Online] Tersedia http://mycityblogging.com/mataram/ [13 Juni 2009]

[Online] Tersedia http://khayalbox.multiply.com/journal/item/2 [13 Juni 2009]





LAMPIRAN 
Beberapa foto taman Udayana :
No Gambar
1. Batu besar yang terletak di pusat taman









2. jalan Udayana








3. Tempat bermain anak-anak 









4. Kondisi pada malam hari




 
5. 
Kondisi tanaman 
 
6. kondisi jalan yang cukup sejuk









7. Pembutan kolam ikan
 
8. Gedung DPRD di jalan Udayana
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar